Menu Tradisional Khas Bogor

BERKUNJUNG ke Bogor belum lengkap rasanya jika tidak berwisata kuliner. Soto bogor dan doclang merupakan segelintir menu tradisional khas kota hujan yang harus Anda coba.
Wajib rasanya untuk berwisata kuliner di kota penyangga Jakarta ini. Pasalnya, Bogor memiliki sajian yang sangat beragam, baik yang dijual di toko-toko, restoran, maupun yang dijajakan di sepanjang jalan kota.
Variasi jenis makanan di Bogor juga dimeriahkan dengan kehadiran sajian modern yang semakin terkenal. Sebut saja makaroni panggang atau roti unyil. Walaupun bermunculan menu-menu baru, bukan berarti masakan tradisional khas kota hujan tergerus oleh aneka sajian yang modern itu. Justru sebaliknya, makanan tradisional mampu terus bertahan dengan penggemarnya yang semakin banyak.


Selain terkenal dengan asinan sebagai makanan tradisional, Bogor juga punya menu soto. Sebagai salah satu kota surga jajanan, Bogor memiliki jenis soto dengan beberapa pilihan, di antaranya soto bogor dengan kuah kuning yang kental dan bersantan serta soto mi bogor yang disajikan dengan kuah bening.

Di Bogor, menu soto mi sudah sangat terkenal, bahkan menjadi varian soto yang paling dikenal di Indonesia, terutama Jakarta. Selain berisi potongan daging sapi atau kikil, soto ini memiliki isi yang khas berupa mi, sayuran seperti kol, juga risol.

Executive Chef Hotel Park Lane Jakarta Deden Gumilar mengatakan, daging sapi yang digunakan pada soto mi bogor biasanya berupa tetelan atau daging jenis sandung lamur, yaitu bagian daging sapi yang berasal dari bagian dada bawah sekitar ketiak atau daging yang terdapat lemak.

“Soto mi bogor akan semakin lezat jika menggunakan daging jenis ini karena orang Indonesia rata-rata suka yang berlemak,” tandasnya.

Sesuai dengan namanya, mi memang menjadi “isi utama” pada soto ini. Mi yang digunakan umumnya merupakan jenis mi kuning berukuran lurus, tipis, dan panjang. Namun, ada pula yang menambahkan suun atau bihun. Tak lupa, irisan risol goreng berisi bihun ikut melengkapi sajian soto berkuah bening ini.

Lain halnya dengan soto bogor kuah kuning. Soto ini memiliki tampilan yang mirip dengan soto betawi. Isinya pun serupa karena berisi potongan jeroan seperti babat, hati, usus, paru, limpa, kikil, otak, dan daging. Daging plus jeroan ini sudah dimasak terlebih dahulu dengan bumbu dan rempah sehingga rasanya pun lebih meresap. Warna kuning pada kuah soto didapat dari kunyit, sementara kuah yang kental berasal dari santan. Soto bogor kuah kuning sangat lezat disajikan dengan nasi, sambal cabai hijau, dan emping.

“Bogor memang menjadi daerah perbatasan Jakarta. Itu sebabnya, beberapa masakannya ada yang mirip dengan masakan Jakarta,” tambah Deden.

Kuliner tradisional khas Bogor juga ditemukan pada menu bernama doclang. Bagi warga Bogor, nama doclang memang sudah tidak asing lagi. Di Bogor, doclang sering dijadikan menu sarapan. Umumnya doclang dijual menggunakan pikulan yang dijajakan keliling atau “mangkal” di satu tempat. Tapi, ada juga doclang yang dijual keliling menggunakan gerobak.

Doclang termasuk makanan tradisional khas Bogor yang ada sejak zaman dahulu dan masih bertahan hingga saat ini. Bisa dibilang, isi doclang cukup sederhana. Terdiri atas ketupat yang diiris sembarang, tahu kuning goreng, dan kentang goreng yang diiris tipis plus tambahan telur rebus, kemudian disiram dengan bumbu kacang yang dicampur aneka macam rempah serta pelengkap berupa bawang goreng dan kerupuk. Tak ketinggalan, ada pula tambahan kecap manis dan sambalnya.

“Rasanya gurih dan sedikit manis,” ujar Neni,warga asli Bogor yang kerap menyantap doclang di kawasan Pasir Kuda, Bogor.

“Tampilan” doclang sekilas mirip dengan kupat tahu yang banyak dijual di Bandung. Namun, yang membedakannya adalah bumbu kacang yang memiliki cita rasa sedikit berbeda, yaitu pedas, gurih, dan manis. Bumbu kacang diolah dari kacang tanah yang ditumbuk seperti bumbu sate. Butiran-butiran kacang tanah akan terasa di lidah saat doclang disantap.

Yang menjadikan menu ini unik tak lain adalah ketupat doclang. Ketupat berbentuk segi empat ini berbahan utama beras yang sudah dicuci bersih, lalu dibungkus. Bukan dibungkus daun kelapa, melainkan daun patat (limpung) sehingga wanginya menjadi sangat khas. Kemudian ketupat direbus menggunakan kayu bakar.

Masakan tradisional Bogor memang tak pernah membosankan untuk disantap. Selain karena jenisnya yang beragam, makanan Bogor juga kaya cita rasa dan tentu saja lezat. sumber : okefood.com

0 Response to "Menu Tradisional Khas Bogor "

Post a Comment